Minggu, 26 Juni 2011

Tips Menjaga Kesehatan Telinga Anda



  
Infeksi telinga pada anak balita bukan kejadian langka. Gara-garanya bisa karena cara Anda membersihkan telinganya keliru atau memang ada penyebab lain. "Membersihkan kotoran telinga sebenarnya cukup sebatas daun telinga saja, tidak perlu sampai ke liang telinga," kata dr. Entjep Hadjar, ahli penyakit telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) dari RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo hal ini dapat dicegah dengan terapi telinga (ear theraphy)

Pada liang telinga, tepatnya di 1/3 bagian luar telinga yang berbulu, terdapat kelenjar minyak atau serumen. Ini berfungsi untuk mencegah masuknya kotoran, serangga, serta bakteri. Dalam keadaan normal kelenjar ini akan mengeluarkan minyak sedikit demi sedikit, meleleh keluar ke daun telinga ikutilah ear theraphy. Limbahnya menyerupai kotoran yang liat atau lembek, namun akan mengering dengan sendirinya. Setelah kering, kelenjar tadi akan memproduksi minyak kembali. Demikian mekanisme kerjanya dalam membersihkan telinga secara alami. Tetapi kalau liang telinga terlalu sering dirangsang, kelenjar ini akan mengeluarkan minyak berlebihan yang justru kurang baik buat kesehatan telinga cth dengan ear wax candle/ear candle.

Kalau diketahui ada kotoran yang telah mengeras di dekat gendang telinga, harus segera diperiksakan ke dokter ahli THT atau bisa juga menggunkan ear candle/ear wax candle. Biasanya dokter akan memberikan obat tetes telinga (karbol gliserin 10%) untuk memecahkan kotoran tersebut. Kotoran yang sudah pecah disemprot atau dikorek keluar. Infeksi yang barangkali timbul lantaran iritasi kotoran itu diatasi dengan pemberian obat antibiotika.ikutilah kelas spa ear candle untuk kesehatan telinga.

Di samping bisa mengakibatkan infeksi, kotoran membatu tadi akan menyebabkan telinga terasa sakit atau agak tuli sehabis berenang(terapilah dengan spa ear candle). Sebab air yang masuk akan terhalang keluar. Bahkan, kalau lubang telinga yang tersumbat hanya sebelah, bisa mengakibatkan pusing atau vertigo (berputar), terutama bila Anda berenang di air dingin.

Penyebab Nyeri Saat Haid

Sebenarnya setiap menstruasi menyebabkan rasa nyeri, terutama pada awal mens. Akan tetapi tidak semua perempuan mengalami kadar nyeri yang sama.
Ada perempuan yang merasakan sangat sakit sampai mau pingsan dan tidak bisa masuk sekolah atau kerja, tapi ada yang dengan tidur saja sudah sembuh, malah ada yang tidak terasa sama sekali.
Rasa nyeri haid yang berat disebut dismenorhae . Nyeri haid dibagi dua jenis, yaitu:
Nyeri haid primer, timbul sejak haid pertama dan akan pulih sendiri dengan berjalannya waktu, dengan lebih stabilnya hormon tubuh atau perubahan posisi rahim setelah menikah atau melahirkan.
Nyeri haid ini adalah normal, namun dapat berlebihan apabila dipengaruhi oleh faktor fisik dan psikis seperti stress, shock, penyempitan pembuluh darah, penyakit yang menahun, kurang darah, kondisi tubuh yang menurun, atau pengaruh hormon prostaglandine. Gejala ini tidak membahayakan kesehatan.
Nyeri haid sekunder biasanya baru muncul kemudian, yaitu jika ada penyakit yang datang kemudian. Penyebabnya adalah kelainan atau penyakit seperti infeksi rahim, kista atau polip, tumor sekitar kandungan, atau bisa karena kelainan kedudukan rahim yang menetap.
Ada juga yang disebut dengan endometriosis, yaitu kelainan letak lapisan dinding rahim yang menyebar keluar rahim, sehingga apabila menjelang menstruasi, pada saat lapisan dinding rahim menebal, akan dirasakan sakit yang luar biasa. Selain itu, endometriosis ini juga bisa mengganggu kesuburan.
Untuk mengetahui masalah menstruasi yang kita alami, sebaiknya konsultasi ke dokter. Tapi sebelumnya perhatikan dulu tanda tanda berikut ini:
Timbul nyeri hebat, terutama jika baru muncul di kemudian hari yang diperkirakan ada yang kurang beres dalam organ reproduksi, terutama apabila rasa nyeri itu semakin lama semakin hebat.
Jika darah mens yang keluar sangat berlebihan, sehingga membutuhkan pembalut lebih dari selusin tiap hari, jika masa haid lebih dari sembilan hari, apabila mens tidak pernah teratur sejak semula.
Muncul noktah darah (spotting) antara dua daur menstruasi atau warna darah tidak seperti biasanya, misalnya lebih kecoklatan atau malah merah segar.
Jika muncul salah satu atau lebih dari tanda-tanda diatas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.